NEWS: Kadin Jatim dan Aptiknas Gandeng Meeber Untuk Solusi Bagi UMKM dan IKM Terdampak Covid-19

SURYA.co.id | SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bersama AsosiasI Pengusaha Telekomunikasi Informasi dan Komputer (TIK) atau Aptiknas menggandeng perusahaan aplikasi PT Meeber Teknologi Indonesia untuk memberikan solusi bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang terdampak wabah virus Corona.


Dari kiri ke kanan : Okky Tri Hutomo, Ketua Aptiknas Jatim mendampingi Rudy Hartawan, CEO Meeber Teknologi Indonesia, bersama Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto dan Tritan Saputra, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Bidang Telekomonikasi & Teknologi Informatika, Selasa (14/4/2020


Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kadin Jatim dan Aptiknas Gandeng Meeber Untuk Solusi Bagi UMKM dan IKM Terdampak Covid-19, https://surabaya.tribunnews.com/2020/04/14/kadin-jatim-dan-aptiknas-gandeng-meeber-untuk-solusi-bagi-umkm-dan-ikm-terdampak-covid-19?page=2.
Penulis: Sri Handi Lestari
Editor: Eben Haezer Panca



Perusahaan ini memiliki aplikasi bernama Meeberlite untuk merchant atau pelaku usaha dan Meeberian untuk konsumen atau pelanggan.

"Dengan aplikasi Meeber ini, pelaku usaha dan pelanggan dapat tetap terhubung dan tetap dapat bertransaksi meski saat ini ada banyak pembatasan karena pandemi covid 19," jelas

Tritan Saputra, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Bidang Telekomonikasi & Teknologi Informatika, Selasa (14/4/2020).

Diakui Tritan, ketiadaan kegiatan di luar rumah serta terhentinya beberapa kegiatan, berimbas banyaknya usaha UMKM dan IKM yang omzetnya mengalami turun drastis.

"Kami menyadari urgensinya, sehingga gandeng dengan Aptiknas berupaya mencari solusi atas permasalahan ini. Dan tak bisa dipungkiri, teknologi digital adalah solusi cerdas," kata Tritan.

Berbasis digital, bisnis dimasa sulit ini tetap akan memberikan gairah dan pertumbuhan UMKM dan IKM kuliner.

Okky Tri Hutomo, Ketua Aptiknas Jatim, mengatakan, akibat pandemik Covid 19 ini, mengutip data dari BPS di tahun 2019, di Jatim ada lebih dari 4.169 rumah makan dan restoran.

"Jumlah ini tentu saja terus berkembang secara dinamis hingga memasuki 2020," kata Okky.

Selanjutnya, dalam Survey Nielsen yang dimuat di South China Morning Post pada 7 April 2020, menyebutkan terjadi perubahan pada kebiasaan makan konsumen Asia, bahkan setelah pandemi COVID-19 mereda.

"Mereka jadi lebih suka takeway atau makan di rumah, ketimbang menyantap di tempat,” ujar Okky.

Kesimpulan dari survey Nielsen, konsumen di berbagai wilayah di Asia, telah memberi sinyal bahwa kebiasaan makan mereka sangat mungkin berubah secara permanen. Survey itu, melibatkan 6.000 responden dari 11 pasar kuliner, diantatnya Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

"Polling ini dilakukan pada tanggal 6 hingga 17 Maret 2020, dengan metode daring,” ujar Okky.


Hal itu diakui Rudy Hartawan, CEO Meeber Teknologi Indonesia, yang sudah sejak tahun 2015 meluncurkan aplikasi ini.

“Tantangan bisnis F&B ke depan, adalah bagaimana menerapkan teknologi untuk mendukung konsep layanan kuliner sehingga menciptakan pengalaman yang unik, layanan cepat, dan nyaman (pesan, bayar, dan ambil pesanan) dengan fitur pre order, sesuai dengan perubahan perilaku konsumen,” jelas Rudy.

Meeber menawarkan solusi mendukung konsep yang disebutnya dengan Digital Resto 4.0. Penerapan Meeber melalui teknologi aplikasi, bisa langsung memesan melalui QR Code yang tersedia.

"Bahkan pembeli sudah bisa melakukan pemesanan sedari rumah atau diperjalanan dengan fitur pre order, tanpa harus antri di gerai," ungkap Rudy.

Sementara keuntungan bagi merchant atau pengelola, kecepatan dan ketepatan dalam pemesanan, informasi promo yang lengkap. Meeber juga dilengkapi fitur pesan lebih awal atau pre-order. Satu aplikasi dengan sistem pembayaran digital yang lengkap. Solusi pembayaran non tunai atau Cashless serta pelayanan penyajian makanan tanpa antri dan dipanggil. "Semua itu bagian dari gaya hidup on-the-go seperti hasil survey Neilsen,” ujar Rudy.

Saat ini sudah sekitar 10.000 merchant yang telah bekerjasama dengan Meeber. Dengan jumlah pengunduh aplikasi mencapai 140.000 downloader. Dari jumlah itu, sekitar 40 persen dari Jatim.

“Pertumbuhan dan perkembangan Meeber terbilang cukup menggembirakan. Targetnya sampai akhir tahun 2020, kami bisa meningkatkan jumlah merchant yang bergabung hingga 28.000," ungkap Rudy.


Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kadin Jatim dan Aptiknas Gandeng Meeber Untuk Solusi Bagi UMKM dan IKM Terdampak Covid-19, https://surabaya.tribunnews.com/2020/04/14/kadin-jatim-dan-aptiknas-gandeng-meeber-untuk-solusi-bagi-umkm-dan-ikm-terdampak-covid-19.
Penulis: Sri Handi Lestari
Editor: Eben Haezer Panca

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel